*Soal Jawab 3*
Kita kan jauh
dari orang tua kita. Bagaimana cara kita berbakti kepada orangtua. Apakah
dengan hanya mendoakan itu cukup?
---
Jawab :
Sungguh
diantara amal shalih dan perkara wajib yang prioritas dalam Islam, adalah
Birrul Wâlidayn (berbuat baik dan berbakti kepada kedua orang tua).
Dari 'Aisyah
r.anha, bahwasanya Rasulullâh shallallaahu 'alayhi wasallam bersabda :
"Aku masuk ke dalam Syurga dan aku mendengar di dalamnya suara bacaan
AlQur'an. Aku bertanya : Siapa ini? Maka para penghuni syurga menyeru : Dia
adalah Haritsah Ibn An-Nu'man". Maka berkata Rasulullâh saw. :
"begitulah pahala dari Al Birr. Begitulah pahala dari Al Birr". Dan
Haritsah Ibn Nu'man terkenal sebagai anak yang paling berbakti terhadap ibunya.
(HR. Ahmad, Hakim, dan Bayhaqi).
Allaah swt
berfirman :
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Dan Kami
wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya; ibunya telah
mengandungnya dengan menanggung kelemahan demi kelemahan (dari awal mengandung
hingga akhir menyusunya) dan tempoh menceraikan susunya ialah dalam masa dua
tahun; (dengan yang demikian) bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua ibubapamu;
dan (ingatlah), kepada Akulah jua tempat kembali (untuk menerima balasan).”(QS. Luqman : 14).
عَنْ أَبِي عَمْرِو الشَّيْبَانِي -وَاسْمُهُ سَعْدُ بْنُ إِيَاس- قَالَ : حَدَّثَنِي صَاحِبُ هَذِهِ الدَّارِ -وَأَشَارَ بِيَدِهِ إِلَى دَارِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ ) - قَالَ : سَأَلْتُ النَّبِيَّ : أَيُّ العَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ ؟ قَالَ : ((الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا)). قُلْتُ : ثُمَّ أَيٌّ ؟ قَالَ : ((بِرُّ الوَالِدَيْنِ)). قُلْتُ : ثُمَّ أَيٌّ ؟ قال : ((الجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ)). قَالَ : حَدَّثَنِي بِهِنَّ رَسُولُ اللهِ , وَلَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِي. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Ihsân adalah
tingkat perbuatan baik yang tertinggi. Maka segala perbuatan baik apa pun, berdasarkan
ayat ini, mesti dan layak untuk diberikan kepada kedua orangtua (Do'a, bantuan
materi, memberi hadiah, perbuatan yang menyenangkan, dll).
Dari Abu Amr
Asy-Syaibani –yang bernama Sa’d bin Iyas-, dia berkata : Telah bercerita kepada
saya pemilik rumah ini –dia mengisyaratkan dengan tangannya ke rumah Abdullah
bin Mas’ud radhiallahu’anhu-, dia berkata :
Saya bertanya
kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam: “Amal perbuatan apa yang paling
dicintai Allah ?”. Beliau menjawab : “Shalat pada waktunya”. Saya bertanya :
“Kemudian apa ?”. Beliau menjawab : “Berbakti kepada kedua orang tua”. Saya
bertanya : “Kemudian apa ?”. Beliau menjawab : “Jihad di jalan Allah”. Ibnu
Mas’ud radhiallahu’anhu berkata : “Rasulullah menyampaikan ketiganya kepada
saya, jika saya menambah pertanyaan tentangnya, niscaya beliau menjawabnya”.
Muttafaq Alaih.
Terkait Surah
Luqman ayat 14 ini, Al Hafîdz Al Qurthubi menafsirkan :
، وجملة هذا الباب أن طاعة الأبوين لا تراعى في ركوب كبيرة، ولا ترك فريضة على الأعيان، وتلزم طاعتها في المباحات، ويستحسن في ترك الطاعات الندب ؛ ومنه أمرالجهاد الكقاية, والإجابة للأم في الصلاة مع إمكان الإعادة؛ على أن هذا أقوى من الندب
"Penjelasan
pada pembahasan ini, bahwasanya ketaatan kepada kedua orang tua tidak dengan
cara menyenangkan mereka berdua dengan berbuat dosa besar, ataupun dengan cara
meninggalkan kefardluan secara susah payah. Namun, kewajiban taat kepada mereka
hanya pada perkara mubah, dan lebih disukai jika meninggalkan perkara sunnah,
dalam rangka memenuhi perintah orang tua; diantaranya adalah Jihad Kifâyah(yang
mungkin dilakukan oleh orang , dalam rangka menaklukkan suatu negeri), atau
memenuhi permintaan Ibu tatkala sedang sholat(sunnah) dimana sholat tersebut
dimungkinkan dapat diulang. Ini semua karena perintah keduanya lebih kuat
(untuk di ikuti) ketimbang amaliah sunnah". (Tafsîr Al Qurthubi, hal. 61)
Dari sini,
dapat dipahami bahwa berbuat baik kepada orang tua, baik dekat maupun jauh,
adalah dengan cara melaksanakan permintaan-permintaan mereka selama permintaan
tersebut tidak bertentangan dengan perkara wajib maupun haram, selain daripada
doa, perbuatan menyenangkan, dll dari perbuatan ihsân yang telah kita sebutkan
diatas. Wallâhu a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar