(Bacalah dengan perlahan)
Betapa Tauhid dan keimanan kita merupakan kunci kebahagiaan yang kekal dan hakiki.
Saudaraku.. Tahukah engkau bahwa ada banyak manusia yang belum menggapai kunci itu..
Sedih nian hati ini melihat fakta bahwa masih ada saudara muslim kita yang masih abai dengan tauhidnya.. lupa dengan imannya..
Saudaraku.. Kemarin orang orang berbondong bondong meniup terompet.. Menyalakan petasan.. Berpesta pora dan bersorak sorai..
Di antara mereka tidak sedikit yang beragama Islam.. Bahkan generasi penerus agama ini..
Saudaraku.. Beberapa hari yang lalu masih saja ada yang berfatwa bolehnya selamat natal..
Masih saja ada yang meramaikan natal.. Menjaga gereja.. Padahal mereka muslim..
Apa mereka lupa dengan Tauhid mereka?
Apa mereka lupa dengan kalimat, "Laa ilaa ha Illa Allaah".. "Tiada ILAH(Tuhan,Sesembahan) selain Allaah"?
Saudaraku.. Apa masuk akal jika kita telah berikrar bahwa hanya ada satu Tuhan, lantas menyalami dan menyelamati orang orang yang menyekutukan Tuhan?
Apa pantas, seseorang yang dalam hatinya telah terpatri keyakinan kepada Tuhan Yang Esa, meramaikan malam dengan penuh syahwat layaknya kaum yang terhadap Allaah malah mendua?
Saudaraku.. Panutan kita, Baginda Rasulullaah shallallaahu 'alayhi wasallam pernah berucap :
ﺇِﻥَّ ﺃَﻫْﻞَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﻟَﻴَﺒْﻜُﻮﻥَ ﺣَﺘَّﻰ ﻟَﻮْ ﺃُﺟْﺮِﻳَﺖِ ﺍﻟﺴُّﻔُﻦُ ﻓِﻲ ﺩُﻣُﻮﻋِﻬِﻢْ ﻟَﺠَﺮَﺕْ، ﻭَﺇِﻧَّﻬُﻢْ ﻟَﻴَﺒْﻜُﻮﻥَ ﺍﻟﺪَّﻡَ.
"Sesungguhnya penduduk Neraka benar-benar akan menangis, sampai seandainya kapal-kapal dijalankan di atas air mata mereka, niscaya kapal-kapal tersebut akan bisa berlayar, dan sungguh mereka akan menangis dengan mengeluarkan air mata berupa darah.." (HR. Hakim No. 8791. Shahih)
Ada jutaan dan milyaran insan yang dalam hatinya tidak ada iman kepada Allaah..
Jika mereka mati dengan keadaan demikian, tentu akan menjadi musibah amat sangat besar bagi mereka..
Saudaraku.. sikap kita semestinya seperti Baginda Rasullullaah shallallaahu 'alayhi wasallam.
Dari Anas radhiyallaahu 'anhu, ia berkata :
"Dahulu ada seorang anak Yahudi yang senantiasa melayani Nabi. Suatu ketika, ia sakit parah. Hingga kemudian Nabi mendatanginya untuk menjenguknya, dan duduk disamping kepalanya. Nabi berkata kepada anak Yahudi tersebut : "Masuk Islamlah engkau.."pinta Nabi. Lantas anak tersebut menoleh kepada ayahnya yang berada di dekatnya. Ayahnya berkata : "Turutilah Abul Qosim(Nabi)..". Dan akhirnya masuk Islam lah anak ini._
Tatkala Nabi keluar dari rumahnya, beliau berucap : "Segala puji bagi Allaah yang menyelamatkannya dari Api Neraka". (HR. Bukhari No. 1356)
Bukan kita semestinya yang mengikuti mereka, namun mereka lah yang seharusnya mengikuti kita..
Menyelamatkan mereka yang terbelenggu dengan kekufuran dan kesyirikan merupakan tanggung jawab kita..
Ini adalah Misi yang Baginda Rasul titipkan kepada kita.. Betapa baginda senantiasa risau memikirkan ummat ini.. Memikirkan kita..
Saudaraku.. Aku mohon perhatikanlah perkara ini..
Ini menyangkut Tauhid kita.. Ini menyangkut identitas kita sebagai mukmin..
Ya Allaah, Kumpulkan lah kami dalam Syurga Engkau dan Jagalah Tauhid kami..
Selamatkanlah saudara saudara kami yang masih terbelenggu dengan kekufuran dan kesyirikan, dan selamatkanlah mereka dengan Iman.. Aamiin Yaa Mujiibas saailiin..
Nasihat ini adalah nasihat sebagai saudara seiman... Kumohon, renungkanlah..
-Al Faqir ilal Haq Muhammad Rivaldy Abdullah-
Ngaji FIQH
https://telegram.me/ngajifiqh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar